Kumpulan Buku Lembaga Studi Realino Edisi 2001-2010

1. Perempuan Postkolonial dan Identitas Komoditi Global

2001

Karya/ Editor: Monika Eviandaru, Indriaswati DS, Rika Pratiwi, Sri Sulistyani, Wigati RA, Arimbi, Karen E Washburn

Sinopsis :

Hasil penelitian tetang komoditi pop-mi instan dan jilbab-dalam monografi ini secara cermat memaparkan persinggungan penting antara identitas (politik) nasional dengan arus (ekonomi) global dalam masyarakat yang dibayangkan sebagai Indonesia. 

Selain sekadar men(di)jadi(kan) target konsumtif, ternyata para pengguna makanan dan pakaian pop tersebut-khususnya kalangan perempuan-telah mengalami, memahami, dan menilai komoditi modern tersebut juga sebagai pengalaman otonomi (identita baru) yang memberdayakan. 

Pengalaman-pengalaman yang memberdayakan bagi kalangan massa rakyat seperti itulah-ketika perlu beraksi pada saat dan tempat yang tepat-boleh diharapkan ikut menentukan keputusan-keputusan sosial, ekonomi, politik, dan budaya dalam praktek solidaritas hidup sehari-hari. 
 

2. Politik & Postkolonialitas di Indonesia

2003

Karya/ Editor: Tri Chandra Aprianto, Dkk.


Sinopsis :
Buku bunga rampai politik sejarah ini diharapkan mampu mendorong pembaca untuk tidak sekadar tahu tentang mengapa dan sebab apa sesuatu peristiwa pernah dilakukan oleh seseorang dan/atau massa rakyat sekelilingnya. Para penulis buku ini berusaha memaparkan makna dan akibat peristiwa politik dari masa lalu itu bagi kehidupan masyarakat masa kini. Cara berbincang sejarah lisan sebagaimana dipaparkan oleh para pelaku sejarah pada waktu itu, apa kepercayaan mereka pada waktu itu hingga mengerjakan secara begitu, dan apa yang mereka pikir pada masa kini bahwa dulu melakukan hal seperti itu.
 
Tri Chandra Aprianto
KEKERASAN dan POLITIK INGATAN Paramiliter Banser dalam Tragedi 1965?1966 di Jawa Timur edit

Elok Mahbubah
KULI ANAK KULI Di Kebun Tembakau Jember

Aton Rustandi Mulyana
BINCARUNG, SI KECIL YANG BERNYANYI GEDE Potret Realitas Politis yang Apolitis

Siti Maryam
PEREMPUAN DALAM POLITIK DI SULAWESI SELATAN

Anjarani Mangkujati
WADIAN PEREMPUAN Mencari Identitas Dayak Ma?anyan (Masa Kini)

Iip Dzulkifli Yahya
TRADISI NGALOGAT DI PESANTREN SUNDA Penemuan dan Peneguhan Identitas

Syamsul Barry
RADIKALISME DALAM SENI Seni pada Aksi Unjuk Rasa Turun Jalan

3. Identitas & Postkolonialitas di Indonesia

2003

Karya/ Editor: Richard A Shweder Dan Byron Good


Sinopsis :
Kuasa Hasrat (Identitas) Rakyat. Sejarah kolonialisasi, modernisasi dan nasionalisasi Indonesia mencatat begitu cepat dan banyak perubahan gaya hidup, struktur sosial, kelas sosial dan pentas budaya yang tejadi di kalangan masyarakat Indonesia. Penggantian, penyesuaian dan perkembangan berkaitan dengan perubahan-perubahan tersebut mengandaikan juga bahwa apa yang sering di sebut identitas para warga dari negara dan bangsa tersebut perlu dirumuskan kembali. 

Menarik bahwa identitas seperti itu bukan sekedar hasil rekayasa sewenang-wenang penguasa dan pengusaha tertentu, tetapi sesungguhnya adalah berupa suatu strategi rekayasa isolasi media komuikasi massal yang gemar menuntun orang ke tontonan (post)modern yang hebat, dahsyat dan sekejap. Akan tetapi, kalangan massa rakyat kecil – sejauh dicatat dan dipaparkan dalam historiografi baru oleh para peneliti buku ini - selalu saja kreatif mampu menemukan celah retak isolasi tersebut.

Isi buku ini memaparka pikiran, keinginan, tuntutan, keraguan dan harapan mereka sebagai orang-orang Indonesia modern masa kini-khususnya kalangan massa rakyat kecil – berkaitan dengan jejak langkah masa lalu politik ekonomi speerti itu. Para penulis buku ini jei mengungkapkan bagaimana siasat dan gaya hidup budaya populer massa rakyat kecil tidak jarang menampilkan ironi – kalau sekadar ikutan (h)ajaran tolok ukur resmi berdasar orisinalitas dan kejeniusan modern.    
 

4. INGAT(!)AN : Hikmah Indonesia Masa Kini, Hikmah Masa Lalu Rakyat

2005

Karya/ Editor: Lily Djenaan, Dkk.
 

Sinopsis :
Masa lalu, peristiwa yang sudah lewat, masih saja menarik perhatian manusia - baik secara menikmatkan (nostagia) maupun memuakkan (trauma). Masalahnya, hal menikmatkan atau memuakkan dari masa lalu termaksud, sesungguhnya bukanlah sekedar untuk digali dan ditemukan.


Buku ini berusaha mengetahui bagaimana jejak-langkah proses merekayasakannya! Diharapkan para pembaca menjadi semakin sadar bahwa laporan, cerita, kisah, arsip, teks - atau apapun juga istilahnya - adalah sudah suatu refleksi penulis bagi kenyataan “apa adanya” dari masa lalu termaksud.
 


Lily Djenaan
KAMI BUKAN PENCURI. Perempuan Sangihe di Kebun Kelapa Lalow

Bambang H. Suta Purwana
BABAD BABAT SAWIT DI (HUTAN) KALIMANTAN BARAT

Muhammad Sukri
ADA SASAK BAYANGAN UNTUK PILKADA DI LOMBOK

Asti Kurniawati
GUNUNG KIDUL 1965AN. Kontestasi Penguasa Partai dan Politik Ingatan Rakyat

Anita Kastubi
TERCORET

5. PENGHIBURAN : Masa Lalu dan Budaya Hidup Masa Kini

2005

Karya/ Editor: Christina S. Handayani, Dkk
 

Sinopsis :

Mirip Seperti sifat kaitan antara pernyataan bahasa dengan kenyataan kata-katanya, penghibur(an) adalah hal atau peristiwa yang tidak begitu saja apa adanya seperti dinyatakan melalui penglihatan atau pendengaran yang terjadi di atas pentas publik. 


Para penulis buku ini alam semangat kajian postkolonialistas berusaha mengungkapkan bahwa hiburan bukan sekadar pelestarian penginggalan masalalu, tetapi hal itu juga bukan suatu industri modern belaka seperti bisnis dugem, mall, tontonan film, musik dan tari. Masa lalu mencatat bahwa, kadang-kadang hidup memang menghibur tetapi industri media komunikasi massa(l) modern masa kini yang biasanya suka-suka menjadikan: “hiburan itulah hidup!”


Tak terlekakkan lagi bahwa globalisasi penyeragaman penghibur(an) modern juga berlagsung di Indonesia. Berbagai penelitian dalam buku ini memaparkan betapa kuat kuasa hasrat akan penghiburan dari sebagian warga massa rakyat yang meski secara samar-samar senantiasa membutuhkan dan membayangkan suasana kehidupan (utopia) yang lebih teratur dan lebih menggembirakan sepanjang masa. 


Buku ini memaparkan bukan apanya tetapi bagaimana penghibur(an) itu berlangsung dalam praktek hidup sehari-hari, betapapun ironis dan ambigu hal dan peristiwa hiburan termadsud sepanjang sejarah massa rakyat Indonesia. Akibatnya dalam buku yang ada bukan sosok dan identitas penghibur tetapi peristiwa penghiburan pada saat dan tempat yang tepat
 
Christina S. Handayani
PARA SAKSI GAYA IDENTITAS “DUGEM”

Sianny Indria Liestyasari
KAUM MUDA dan KONSUMSI IDENTITAS YOGYA

Antariksa
BIOSKOP dan KEMAJUAN INDONESIA. Awal Abad XX

Kurniawan Adi Saputro
MELIHAT INGATAN BUATAN. Menonton Penonton Film Indonesia 1900-1964

Perry Rumengan
MINAHASA! PENYANYI NEGERI MENYANYI

Rumekso Setyadi
MASA LALU KOLONIAL dalam SINTREN MASA KINI

 

6. Sisi Senyap Politik Bising

2007

Karya/ Editor: Hasim Adnan, Dkk.
 

Sinopsis :
Meskipun penguasa Orde Baru diduga sudah tergusur pada tahun 1998, dan hasil Reformasi Mei 1998 sudah hampir berusia satu dasa warsa, para penulis dalam buku bunga rampai ini masih saja mendengar dan mencatat keseragaman firdaus (orde) baru. Firdaus seragam itulah yang nampaknya malah bikin bising telinga rakyat Indonesia. Dengan bekal kajian postkolonialitas, para peneliti muda dalam buku ini tidak menyingkir-i/kan kesenjangan, kemangkiran, kemenduaan, kemacetan, kerapuhan, dan hal-hal sejenis lainnya dalam politik kebudayaan bagi hidup masyakarat sehari-hari. Para penulis dalam buku ini menyumbang kewaspadaan dan kejelian yang perlu untuk menyuarakan (s)isi senyap dari hiruk pikuk firdaus semacam itu.
 
Hasim Adnan
MEMBUNGKAM DERU BISING DRUMBAND DI BUMI PARAHIYANGAN

Sari Emingahayu
PERGOLAKAN POLITIK 1965-1966. Di Kediri

Eri Andriani
PEREMPUAN-PEREMPUAN BERSOLEK DAUN KACANG

Didi Wiardi
BERTAHAN UNTUK TIDAK GUGUR DALAM RELIGI (ADAT) CIGUGUR

Agus Sukamto
JARANAN PLOK, RESISTENSI LATEN BUDAYA RAKYAT


 

7. Masih(kah) Indonesia

2007

Karya/ Editor: Farabi Fakih, Dkk.


Sinopsis :
Ketika Pramoedya meninggal dunia dalam usia 81 tahun (30 April 2006), lebih 50 hasil tulisannya telah diwariskan untuk pembaca masa kini; bahkan sebagian telah diterjemahkan dalam 40 bahasa asing.

Para penulis buku ini juga mengenal beberapa buku Pramoedya. Ketika menulis laporan penelitian, mereka sadar bahwa cita-cita nasionalisme Soempah Pemoeda sudah hampir 80 tahun lalu, revolusi kemerdekaan RI sudah lewat lebih dari 60 tahun, sementara cerita penyebab lahirnya Reformasi Mei 1998 baru sekitar 10 tahun lalu. Buku ini memaparkan bagaimana pendengaran para penulis muda menyerap kata-kata dari sebagian massa rakyat - yang sesungguhnya bertempat tinggal bukan di daerah seperti pulau Buru - tentang Indonesia masa kini.
 
Farabi Fakih
RUMAH INDONESIA INDAH: Imajinasi Posmodern dan Iklan Real Estat Indonesia

Ahmad Alheid
KISRUH TAMBANG DAN KEINTIMAN YANG RETAK

Timbangunusa Tumimbang
WISATA MANEE: Masa Lalu Sangihe-Talaud untuk Talaud(Sangihe) Masa Kini

Lazy Marcella Runturambi
SEJARAH (PEN)SYAIR TANPA SEJARAH

Kisno Hadi
PASAK ADAT DI BAWAH ATAP NEGARA BIROKRAT (ORDE) BARU

Erniwati
PARIAMAN (SAAT) TIONGHOA PARIAMAN

8. Penyam(b)un(g) Suara Lidah Rakyat

2008

Karya/ Editor: Muhammad Thobroni, Dkk.
 

Sinopsis :
Ketika merayakan seratus tahun kelahiran Bung Karno (1901-2001), sebuah pertanyaan muncul: bagaimana perbedaan antara Indonesia masa lalu pada zaman kepresidenan Sukarno dengan Indonesia (Orde) Baru masa kini dapat diterangkan? Buku ini mengungkap bagaimana rakyat dengan berbagai macam golongan Sosial, Agama, dan RAs (SARA), dengan lidah-lidah mereka sendiri berusaha menyuarakan hasrat kehidupan yang selama ini menjadi rapuh dibisukan. Meski dewasa ini orang-orang yang bersedia "mengemban amanat  rakyat" tidak kurang. Akan tetapi, tidak mudah lagi menemukan orang-orang yang merasa bahwa kepentingannya disuarakan. Dan justru orang-orang yang langka seperti itulah yang dibuang dari pikiran.
 
Muhammad Thobroni
WA(K)SIAT KAKEK

Tri Wahyuni
(SEM)BUNYI DI BALIK BAYANG-BAYANG PENJARA HIDUP

Siti Lestari
PEMBUNGKAMAN BIROKRAT (DINASTI DESA) JAWA. Blora 1950-1965an

Achmad Su’udi
SANDUR, PENYAMBUNG SUARA LIDAH MADURA

Slamet Thohari
SAKTI MANDRAGUNA, BIASA DAN (KE)LUAR BIASA(AN). Potret Difabel Jogja

9. Ge(mer)lap Nasionalitas Postkolonial

2008

Karya/ Editor: Budi Susanto 


Sinopsis :
Fiksi – sastra dan tulisan lain – merasuk diam-diam secara berkesinambungan ke dalam kenyataan hidup sehari-hari. Sastra dan tulisan seperti itu menciptakan keyakinan yang menakjubkan untuk membayangkan adanya komunitas kerakyatan antar orang-orang yang tak saling kenal dan menjadi lencana resmi nasionalitas kebangsaan modern.

Kemungkinan membayangkan nasionalitas hanya dapat muncul secara historis jika dan dimana tiga konsep budaya dasariah yang kesemuanya berakar nun jauh di masa silam, kehilangan daya cengkram/ pembenaran atas benak manusia. Pertama, bahasa tulis keramat dengan anggapan bahwa bahasa itu sendiri merupakan bagian tak terceraikan dari kebenaran yang hendak diraih. Kedua, kepercayaan bahwa suatu dinasti penguasa mempunyai mandat ilahi. Ketiga, gagasan tentang campur aduk antara dongeng kejadian alam semesta dengan jejak langkah sejarah. 

Benedict Anderso, 1983/1995. Imagined Communities. Reflections on the origin and spread of nationalism. New York: Verso, 36

10. Membaca Postkolonialitas (di) Indonesia

2008

Karya/ Editor: Melani Budianta, Dkk.

Sinopsis :
Buku Membaca Postkolonialitas (di) Indonesia ini adalah usaha mengkaji-ulang masa lalu berbasis nasionalitas kebudayaan. Sebuah usaha dekonstruktif untuk mendukung pembaca ikut mengembangkan pengertian sejarah masyarakat Indonesia, dan mengartikulasikan aneka ragam kebudayaan kebangsaan Indonesia masa kini
 
Melani Budianta
OPOSISI BINER DALAM WACANA KRITIK PASCAKOLONIAL

Bambang Purwanto
KESADARAN DEKONSTRUKTIF DAN HISTORIOGRAFI INDONESIASENTRIS

Seno Gumira Ajidarma
CATATAN KAKI ATAS PELAJARAN SEJARAH (1993)

Nancy K. Florida
PADA TEMBOK KERATON ADA PINTU: UNSUR SANTRI DALAM DUNIA KEPUJANGAAN “KLASIK” DI KERATON SURAKART

Budi Susanto, S.J.
DAHULU PERISTIWA, KINI INGATAN SEJARAH. Ge(mer)lap Ratu Kidul Kethoprak

M. Dwi Marianto
SENI DALAM POSTKOLONIALITAS

Rahayu Supanggah
KETIKA KOTAK WAYANG MENJADI KOTAK SAMPAH: SUATU PERTANDA JAMAN?

James T. Siegel
PIKIRAN-PIKIRAN AWAL TENTANG KEKERASAN 13 DAN 14 MEI 1998 DI JAKARTA

11. Indonesia di Mata (Mata-i) Postkolonialitas

2008

Karya/ Editor: Nicholas B. Dirks, Dkk

Sinopsis :
Buku Bunga Rampai ini, semoga, mambantu para pembaca jeli terhaadap, misalnya: bagaimana terhadap peristiwa "Mei 1998" di Indonesia, Rama Mangun sampai menulis, "... orang masih tetap saja dapat menyaksikan jejak-langkah dari masa lalu prilaku raja-raja Mataram, strategi kolonial Hindia Belanda, dan politik militeristik Balatentara Jepang , yang dengan begitu segar-bugar, paksa, dan belum terkalahkan, tetap meraja-lela di negeri kami sampai masa kini."