SEMENTARA WAKTU ITU ( m e a n w h i l e ), DI JOGJA ...

SEMENTARA  WAKTU  ITU  ( m e a n w h i l e ), DI JOGJA ...
Sumber: Dokpri

Sumber: @pmiidiyofficial

Awal bulan April, secara global, sering juga disebut atau “dipercaya” sebaga hari APRIL MOP, atau boleh juga disebut “HARI OMONG KOSONG.” Tepat sepuluh hari sesudah awal April 2022, ter/di-jadikan lah sebuah demonstrasi (selanjutnya ditulis “demo”) mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) di Jakarta. Demo kemahasiswaan tersebut berlokasi di depan halaman gedung DPR Pusat Republik Indonesia; sebuah lembaga atau dewan yang dianggap sebagai Perwakilan (ke)Rakyat(an) di negara bangsa Indonesia. Hal dan masalahnya, kalau saja ada demo di JAKARTA, sejak kapan segera menjadi populer diterbayangkan menjadi demo di INDONESIA - atau bahkan diimajinasikan di dunia GLOBAL(!)? 

Sudah banyak pihak yang “mengulang-ulang” - kalau itu kata yang tepat dan mungkin ada - dan menyebar-luaskan kabar-apa-kabar tentang demo kemahasiswaan di Jakarta, ibu kota negara bangsa Republik Indonesia. Beberapa media cetak atau “medsos” memilih dan menggunakan “kata” atau “istilah” untuk menyifatkan peristiwa demo yang berlangsung tidak biasa-biasa saja, lengkap dengan beberapa poster, spanduk, dll. yang dibawa beberapa mahasiswa - khususnya mahasiswi. Koordinator BEMSI di depan GEDUNG DPR-RI di Jakarta ini adalah Kaharuddin, mahasiswa Universitas Riau di Pekanbaru, Sumatera. Sosok Kaharuddin yang mampu bikin heboh sebelum, selama, dan sesudah demo tanggal 11 April 2022 di depan DPR-RI di Jakarta itu, dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 14 Maret 1999 - hanya setahun sebelum “Reformasi 1998" di Jakarta.

Sumber:https://www.google.com/amp/s/www.suaramerdeka.com/nasional/amp/pr-043182434/unjuk-rasa-11-april-2022-ini-4-tuntutan-bem-si

Beberapa media cetak, media daring, dan “media sosial” lainnya “melaporkan” bahwa tulisan kata-kata pada poster dan spanduk termaksud bernada: SINDIRAN, LUCU, SATIRE, HUMOR, KOCAK, HALUS TAPI MENOHOK, NYLENEH (baca: bukan “aneh” tetapi ”menyimpang”), dll. Penting untuk dicatat bahwa sehari sesudah demo BEMSI di atas, pada 12 April 2022 UU TPKS yang mengatur tentang tindak pidana kekerasan seksual disahkan dalam Rapat Paripurna DPR-RI. Sebuah perusahaan “Digital Media” yang berpartisipasi menyebar-luaskan demo BEMSI di Jakarta termaksud, sempat menuliskan dalam gaya khas kaum milenial, melalui kata-kata, “penasaran, kepo-in saja.”

Sumber:https://www.google.com/amp/s/utaratimes.pikiran-rakyat.com/nasional/amp/pr-1194218317/tanggal-11-april-2022-ada-apa-hingga-trending-twitter-ternyata-bem-si-gelar-aksi-demo-di-istana-negara

Menarik untuk memahami gagasan James Siegel yang sempat menjelaskan istilah bernada revolusioner “Penyambung Lidah Rakyat” berkaitan dengan kehadiran dan pidato-pidato Bung Karno dalam jejak-langkah gerakan nasionalisme dan revoloesi di RI. Istilah tersebut di atas diuacapkan Bung Karno dalam pidato GESURI (Genta Suara Revolusi) pada tahun 1963 di Senayan, Jakarta. Siegel sempat mengatakan bahwa berbahasa (Indonesia) mengandaikan syarat-syarat: tidak membuat rikuh dan tidak perlu membawa-bawa “cermin” ke hadapan sesama kita yang lain (lihat majalah tiga bulanan Basis dan jurnal akademis enam bulanan Indonesia). Berbahasa (Indonesia) sebagai sebuah lingua franca diperlukan untuk keberlangsungan sebuah masyarakat bersolidaritas yang tidak anti toleransi - dalam sebuah negara bangsa - yang menaungi banyak ragam bahasa (dan kebudayaan). Siegel menuliskan gagasannya bahwa “keajaiban (magic) sebuah bahasa tidaklah berkaitan dengan makna acuan yang tersedia, tetapi justru mampu melepaskan diri dari acuan termaksud dan menempatkannya di (latar) belakang.” (James T. Siegel, 2011, Objects and Objections of Ethnography, New York: Fordham University Press, h.136)

Sebagai perbandingan atau proses kajian banding antara demo kemahasiswa yang berlangsung di Jakarta pada Senin 11 April 2022, berikut ini adalah demo BEMSI DIY yang berlangsung di Jogja. Sejak lama, kota Jogja memang terkenal dengan keberadaan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang hebat, mempunyai puluhan ribu mahasiswa dan memiliki sangat banyak profesor (baca: Guru Besar) yang dikenal integritas akademik mereka. Menarik untuk diketahui, bahwa dua tahun berselang, sebelum pandemi Covid-19 - menjelang tanggal 30 September 2020 - kota mahasiswa dan pelajar Jogja sempat mencatat yang menggunakan tag terkenal di seantero dunia yaitu: #GejayanMemanggil. 

 

SEMENTARA WAKTU ITU ...,

pada hari dan jam yang kurang-lebih sama, para netizen atau para “tukang kepo” (lokal dan global) juga dapat menikmati demo kemahasiswaan termaksud dengan nyaman, nikmat, (dan aman) melalui “Teropong Medsos.” Demo kemahasiswaan pada Senin 11 April 2022 terjadi di Jogja. Lokasi demo berada di Titik Nol Jogja, sebuah lahan yang dikepung oleh bangunan dan gedung besar eks kolonisasi Hinda Belanda: Gedung Agung, Benteng Vredeburg, Kantor Pos DIY, Bank Indonesia, dan Bank BNI Jogja. Acara demo oleh BEMSI DIY tersebut diikuti, antara lain, oleh Kelompok Cipayung Plus (terdiri dari berbagai organisasi Mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), GMNI, KAMMI, IMM, PII, dan KMHTI).

Dalam demo tersebut sempat terjadi dualisme komando. Kompas.com menulis, "Demo 11 April 2022 di Yogyakarta Diwarnai Perbedaan Pendapat Antar Peserta Aksi." Tentu saja, pada lokasi Simpang Empat (Titik Nol) tersebut, para pemirsa dan pembaca pada saat dan tempat (yang sama) itu, boleh dengan jeli dan waspada ikut membayangkan dan memahami si/apa yang sedang berdemo kemahasiswaan. Boleh juga membayangkan, siapa-siapa dan apa-apa saja yang ada dan lalu-lalang memandang dan menatap di sekitar Titik Nol termaksud. Pendemo adalah mahasiswa dari BEM 34 perguruan tinggi di DIY; dan yang sebenarnya pada hari Sabtu 9 April 2022, juga sudah berunjuk rasa di Titik Nol Kilometer.

Sumber:https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/jateng/jogja/d-6024808/bem-se-diy-demo-di-titik-0-km-tolak-presiden-3-periode-turunkan-bbm/amp

 

SEMENTARA WAKTU ITU ...,

juga diberitakan bahwa pada Senin yang sama, 11 April 2022, di kota Jogja juga akan ada aksi serupa di area bundaran UGM. Demo dilakukan oleh sebuah aliansi kerakyatan. Demo yang diselenggarakan bersamaan dengan demo BEMSI di Jakarta pada 11 April 2022 ini digelar oleh kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Peduli Indonesia.

Sumber:https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/jateng/jogja/d-6026237/demo-11-april-digelar-di-bundaran-ugm-jogja/amp

Laporan wartawan dari Jogja mengatakan bahwa sejumlah isu yang akan disuarakan di Bundaran UGM saat itu dituliskan sebagai berikut: "Hari ini Rakyat Indonesia secara umum dan Rakyat DIY pada khususnya sedang mengalami penderitaan yang luar biasa (Lihat, detikNews: “Demo 11 April Juga Digelar di Bundaran UGM Jogja”; dilansir dari detikJateng, Senin (11/4/2022). Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6026608/demo-11-april-juga-digelar-di-bundaran-ugm-jogja). Oleh karenanya, kami Aliansi Rakyat Peduli Indonesia mendesak pemerintah untuk:

Menolak Penundaan Pemilu,

Menolak Masa Jabatan Presiden 3 Periode,

Lawan Komunisme,

Turunkan Harga,

Hancurkan Oligarki

 

SEMENTARA WAKTU ITU ...

Tepat satu hari sesudah demo BEMSI di depan halaman DPR RI Jakarta, - atau, esok harinya kemarin - hari Selasa 12 April 2022, sekelompok mahasiswa-mahasiswi yang bergabung dalam PMII Jogja juga melakukan demo di lokasi Simpang Empat UIN Kalijaga. Di pojokan Simpang UIN tersebut ada sebuah Pos Polisi Lalu-Lintas yang dinamai atau dinamakan “POS KTL UIN” lengkap dengan “Emergency Call” 1-500-805. Salah satu poster yang dapat ditemukan di internet, secara khusus menama-i/kan lokasi undangan demo PMII sebagai “Titik Revolusi.”

Sumber:https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/jateng/jogja/d-6029570/demo-di-simpang-uin-jogja-tolak-presiden-3-periode-tolak-amendemen-uud/amp

Selanjutnya, kalau anda penasaran dengan apa yang terjadi di Bandung, Sumatera Barat, Makasar, Madura (baca: Bangkalan), dan kota-kota lain, yang berkaitan atau dikait-kaitkan dengan DEMO BEMSI, pada hari-hari sebelum pertengahan bulan April 2022, ... kepo in saja.

~ Jogja, pada perayaan Hari Kartini, 2022, bertepatan dengan demo 21 April yang diikuti oleh mahasiswa dan buruh di Gedung DPR-RI, Jakarta.